Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

KAPAN PERTAMA KALINYA KAMU MERASA SEDANG HIDUP ?

Helloooo, gakerasa ciwi yang kemaren masih umur belasan sekarang udah 21. tau kan ya kalo hamba nulis berarti ada yang menggelisahkan, ahahahha.   Dulu setiap ada kecemasan dan kesedihan itu hanya seputar tugas sekolah matematika yang rumit, kacau yang tidak hamba pahami, nilai ujian yang gitu aja, atau pertengkaran dengan teman-teman yang udah tau ujungnya pasti baikan, atau pertikaian dengan orang tua akan hal-hal menyebalkan pada saat itu. Sekarang semua hal rumit itu bertambah levelnya dan cukup terasa asing, sehingga perlu strategi baru nih untuk menemukan jawaban atau mencari solusi. Masalah rumit ini kemudian meminta pertanggungjawaban pribadi untuk diselesaikan bahkan tanpa hamba tahu sejak kapan ini masalah datang ahahaha. Dulu hamba pikir awal  kategori dewasa itu saat sesorang ada di usia 17 dan 18, nyatanya hamba yang sekarang 21 masih kebingungan gimana bersikap layaknya orang dewasa yang bijaksana seperti doa sepanjang pagi-malam.  Tuhan itu pasti menjawab d...

" BERTUMBUH DI TANAH YANG BENAR "

Aku berawal dari benih yang sangat kecil dan mudah hancur, aku tumbuh dengan cerita oleh banyak tangan yang punya emosi dan ambisi berbeda. aku tak bisa menolak dengan siapa aku mau hidup dan bertumbuh, selain menanti saat keemasanku tiba yaitu saat aku benar-benar bertumbuh dan menghasilkan, walaupun aku tahu itu bukan hanya tentang kepuasanku. Saat aku dibawa ke kerikil yang berbahaya, mereka tak benar-benar peduli tentang aku, tentang aku yang rapuh dan mudah hancur. mereka tak benar-benar mempelajari diriku, atau bagaimana merawatku, mereka melihatku hanya sekedar benih yang dapat tahan banting dan tentunya harus menghasilkan.Saat aku menangis aku menahan diriku dalam hujan, sekiranya tangisanku takan sia-sia karena aku tahu aku akan bertumbuh, dan sekali lagi mereka tak peduli. Saat aku berpindah ke tangan yang lembut merawatku, aku ditanam ke tanah yang subur dan rasanya aku bisa bernapas normal, namun setelah itupun aku sadar sebaik-baiknya aku dirawat aku masih harus berjuang d...

My Inner Child- I wanna hug you

Gambar
Setelah rasanya berjalan jauh ternyata kembali sadar dengan si kecil yang  menarik waktuku untuk kembali bermain dimasa dimana dia terkurung. Ya itu kamu sosok kecil dalam diriku. Tidakkah melelahkan mengikutiku sampai disini? kesalkah pastinya bahwa aku hampir tidak menyadari kehadiranmu ? Sungguh tak menyangka waktu bisa diputar mundur saat bertemu dirimu. Orang mungkin berpikir aku gila, atau lebih tepatnya kita gila ? namun memang hanya mataku yang bisa percaya tentang kehadiranmu, walau nyatanya, saat itupun aku berusaha kabur ketakutan seperti pengecut. Maafkan aku yang hanya bisa melihatmu dan menangis. Aku sangat ingin mendekatimu, memelukmu, berbicara banyak hal atau sekedar menanyakan harimu, namun pada akhirnya dengan tergesa-gesa aku selalu membuka mata dengan pipi yang sudah berlinang air mata pengecut. Masih tergambar jelas tatapanmu untukku. Bagaimana bisa ini terjadi ? aku berusaha menyangkalnya, namun selalu tergambar jelas raut wajahmu yang tajam, menatapku seakan...

Toxic Positivity-Manis di Telinga, Sakit di Hati !

Gambar
Ditulis di hari Selasa, 30 Juni 2020 saat sedang beristirahat dari yang namanya social media  karena suntuknya kehidupan. Saat orang-orang diluar sana sibuk me- New Normal kan kehidupan dari Corona, dan diruang sempit yang sudah hampir 4 tahun menjadi tempat berteduh, hamba mencoba berteman walau tak akan akrab dengan kecemasan dan kegelisahan, masalah, dan rumitnya jalan hidup yang nanti juga akan segera selesai dan segera diganti masalah baru lagi, ya seperti itu siklus hidup. (semua orang) Matematika adalah kepastian yang rumit sebagai pelajaran, tapi saat ini rumusnya akan mengawali topik tulisan ini, semua orang belajar  + tambah + = +, + kali + = +, + bagi + = +. Berangkat dari pengalaman pribadi, apa yang kebanyakan terjadi justru rumus pengurangan, saat + kurang + jawabannya tidak selalu + bisa juga -. Ya kira-kira analogi hidup ini seperti rumus itu. Sederhananya tidak semua hal positif bisa menghasilkan hal yang positif. Hal simple yang juga rumit ini bisa dirasakan...

Memberi Makan Hidup Dengan Harapan Bukan Ekspektasi !

Semua orang selalu berekspektasi bahwa hidup akan berjalan mulus dengan segala agenda yg telah tersusun rapih diotak atau goresan di catatan pribadi yang disimpan penuh rahasia. Entah itu hal rumit seperti keuangan atau kegiatan harian, pekerjaan dan urusan cinta atau bahkan sekedar hari ini mau makan apa atau ketemu siapa. Ada juga orang-orang yang ngakunya santai sama hidup katanya biarin aja berjalan seperti air mengalir, tapi nyatanya banyak diantara orang-orang ini ga sadar atau ga mau menerima kalau air ga selalu tenang, ia justru selalu mengikuti wadahnya. Artinya, ada waktu dimana air bisa tenang dan ada waktu dimana ia menjadi gelombang yang menakutkan dan bisa menghatam apapun. Sesungguhnya, tidak satupun yang benar-benar tangguh dalam hidup ini. Selalu ada peperangan tiap harinya. Mungkin karena bumi bulat makanya hidup ini selalu diibaratkan dengan roda yang kadang diatas dan juga dibawah. Hal-hal simpel bisa jadi rumit, hal rumit bisa jadi simpel. Tidak seorangpun yan...