SUDAH SEBAIK APA DIRIKU ?
sore ini saya rindu sekali untuk kembali menulis di blog ini,rasanya sudah lama niat ini ditumpuk dalam benak saya. namun beberapa saat lalu seseorang menghentak diri dan batin saya membuat saya sadar bahwa kenapa saya begitu rapuh padahal sudah sejauh ini saya melangkah.
Enggan rasanya untuk bercerita kehidupan pribadi walaupun tak ada istimewa juga namun karena sadar saya terlalu buruk untuk menceritakannya maka sayapun menulisnya hahahahaha.
Di usia masih 18 tahun menuju 19 tahun bagi saya inilah waktu-waktu emas untuk mencari jati diri. begitu banyak hal yang terjadi sepanjang 18 tahun ini dan saya yakin semua manusiapun berproses dalam hidupnya dengan cara dan timeline yang berbeda, untuk apasih? yang pasti untuk menemukan jawaban dari setiap pertanyaan dalam hidupnya. bagi saya ini waktu yang kritis untuk bukan sekedar dipakai untuk terus bertanya tapi juga mencari jawaban dan peluang/solusi dari hidup ini. Kecil dan besarnya setiap persoalan itupun tidak etis diukur atau dibandingkan oleh orang lain, karena bagi setiap orang diberikan persoalan atau masalah menurut kemampuan menyelesaikannya masing-masing.
Di usia masih 18 tahun menuju 19 tahun bagi saya inilah waktu-waktu emas untuk mencari jati diri. begitu banyak hal yang terjadi sepanjang 18 tahun ini dan saya yakin semua manusiapun berproses dalam hidupnya dengan cara dan timeline yang berbeda, untuk apasih? yang pasti untuk menemukan jawaban dari setiap pertanyaan dalam hidupnya. bagi saya ini waktu yang kritis untuk bukan sekedar dipakai untuk terus bertanya tapi juga mencari jawaban dan peluang/solusi dari hidup ini. Kecil dan besarnya setiap persoalan itupun tidak etis diukur atau dibandingkan oleh orang lain, karena bagi setiap orang diberikan persoalan atau masalah menurut kemampuan menyelesaikannya masing-masing.
ada quote yg cukup saya senangi saat membacanya yaitu : "TUHANKU LEBIH BESAR DARI MASALAHKU" ya dan benar saya imani itu dalam hidup saya.
Saya menyadari menjadi tipikal orang yang cukup keras kepala, sebagai manusia yang punya keterbatasan dan tidak luput dari kesalahan. tapi bukankah tidak pantas seseorang menghakimi orang lain ? seberapa banyak, orang lain mengenal pribadi ini dibanding diri sendiri ? ada begitu banyak pertanyaan yang muncul dipikiran saya akhir-akhir ini, namun untuk berbagi kepada orang-orang terasa begitu sulit, karena sadar bahwa sulit untuk bertemu dengan pendengar yang baik. sayapun berharap kelak bisa menjadi pendengar yang baik bagi siapapun yang ingin bercerita.
kemarin terjadi beberapa hal yang lumayan sulit untuk dihadapi sendiri. saat itupun hanya berdoa karena dengan menceritakannya kepada Tuhan yang saya yakini lebih mengerti dan memahami saya, dan benar saja saat itupun ada ketenangan dalam batin saya. setelah itu barulah saya menelepon orang tua hanya agar saya juga merasa aman dan nyaman. bagi saya sendiri sejauh apapun saya pergi tempat terbaik untuk pulang tetaplah keluarga. ngobrol dan membahas hal-hal ringan dengan mereka juga membuat saya setidaknya melupakan hal rumit lalu.
Sebagai orang tua merekapun ikut berbagi beberapa hal yang setidaknya menguatkan psikis anak. mereka mengatakan bahwa saat seseorang dipercaya untuk mengalami kesulitan apa yang dia lakukan? sudah biasa kalau jawaban orang-orang tetap bersyukur. namun justru bagi mereka (red:orang tua) sangat wajar bila manusia merasa sedih, kecewa karena baginya itu hal yang wajar-wajar saja namun inti dari perasaan itu ialah bagaimana setelah merasakannya ada aksi yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut, karena waktu terus berjalan dan hidup harus dimenangkan ? bukankah dengan masalah/kesulitan yang dihadapi membawa setiap orang untuk berdiri lebih kokok sekarang ? saat itu tentunya saya sangat setuju, dan disadarkan kembali bahwa saya tetap merasa bersyukur melalui semua kesulitan itu walaupun sebelumnya ada rasa kecewa dan sedih namun setelah melampiaskan perasaan itu bukankah saya juga harus menjernihkan pikiran dan hati untuk memandang hidup yang jauh lebih berharga. Masalah ada untuk mendewasakan setiap orang. godaan ada untuk menguji setiap orang, bahkan dibalik semua itu bukankah selalu ada hal yang baik yang kita pelajari ?
Sebagai orang tua merekapun ikut berbagi beberapa hal yang setidaknya menguatkan psikis anak. mereka mengatakan bahwa saat seseorang dipercaya untuk mengalami kesulitan apa yang dia lakukan? sudah biasa kalau jawaban orang-orang tetap bersyukur. namun justru bagi mereka (red:orang tua) sangat wajar bila manusia merasa sedih, kecewa karena baginya itu hal yang wajar-wajar saja namun inti dari perasaan itu ialah bagaimana setelah merasakannya ada aksi yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut, karena waktu terus berjalan dan hidup harus dimenangkan ? bukankah dengan masalah/kesulitan yang dihadapi membawa setiap orang untuk berdiri lebih kokok sekarang ? saat itu tentunya saya sangat setuju, dan disadarkan kembali bahwa saya tetap merasa bersyukur melalui semua kesulitan itu walaupun sebelumnya ada rasa kecewa dan sedih namun setelah melampiaskan perasaan itu bukankah saya juga harus menjernihkan pikiran dan hati untuk memandang hidup yang jauh lebih berharga. Masalah ada untuk mendewasakan setiap orang. godaan ada untuk menguji setiap orang, bahkan dibalik semua itu bukankah selalu ada hal yang baik yang kita pelajari ?
Sesuatu yang dapat saya simpulkan selama telepon dengan mereka (red:orang tua), bahwa selama ini saya dan mungkin beberapa orang lainnya selalu bertanya bahwa "KENAPA TUHAN SELALU BAIK PADAHAL SAYA BANYAK JAHATNYA ?" saat itu juga saya mengoreksi pertanyaan saya "KENAPA SAYA JAHAT PADAHAL TUHAN SELALU BAIK ?
Cukuplah kita berdamai dengan diri sendiri. karena walaupun kita enggan menperlihatkan siapa kita sebenarnya kepada dunia ini yang mungkin kadang bingung hari ini harus pakai topeng seperti apa ? besok harus seperti apa lagi? namun tak apa asalkan setiap topeng itu memberi kita waktu dan kesempatan untuk belajar memahami diri, tentang mau jadi apa kita sebenarnya sampai kita benar-benar nyaman bertemu dengan jati diri kita
Siapapun yang berputus asa saat ini, berilah waktu untuk dirimu, jangan memaksakan apapun yang tidak membuatmu nyaman, berilah ruang untuk dirimu belajar dan bertumbuh, karena hidup masih terus menjemputmu dengan banyak tanda tanya sampai kita semua berhasil pada satu titik.
Komentar
Posting Komentar